Pada
tahun 1986, kantor berita pemerintah Turki menyatakan bahwa 5.200
meter di atas permukaan laut puncak gunung (Ararat), telah ditemukan
sebuah benda yang mirip dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi
empat, lalu mengambil gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya
sesuai dengan yang dicatat dalam kitab suci.
Adalah
sebuah artikel menarik, menurut penuturan dari Master Li Hongzhi
(pendiri Falun Gong/Falun Dafa) dalam buku Zhuan Falun Ceramah I
halaman 22. Beliau menuturkan bahwa peradaban dimuka bumi ini
setidaknya telah dihancurkan kurang lebih sebanyak 81 kali mengalami
kemusnahan total.
Lalu kenapa manusia bisa mengalami bencana itu?
Mitologi
dari setiap negara mempunyai penjelasan yang sama terhadap hal ini.
Semua ini dikarenakan kemerosotan dan kebejatan manusia, lalu Sang
Penguasa Alam Semesta memutuskan untuk menghukum manusia.
Dikisahkan
pada zaman nabi-nabi terdahulu, ada yang disebut sebagai zaman edan
dan zaman fitrah kembali, sehabis zaman edan akan kembali lagi ke zaman
fitrah sampai saatnya tiba alam semesta ini benar-benar akan
dihancurkan secara keseluruhan.
Ketika suatu zaman dimana
manusia telah menunjukkan kemerosotan moral yang luar biasa (zaman
edan), Sang Pencipta memutuskan untuk mengakhiri peradaban tersebut
dengan mengirimkan beberapa bencana besar yang akhirnya mengakhiri
kehidupan dimuka bumi pada saat itu.
Hanya beberapa oranglah yang disisakan untuk memulai peradaban baru selanjutnya.
Pada
waktu peradaban baru ini lahir, hati orang-orang yang berhasil
terselamatkan tersebut kembali dalam keadaan bersih/fitrah (setelah
bertobat) karena telah disadarkan oleh rentetan bencana mengerikan yang
menimpanya dimasa silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar