Dalam Musyawarah itu di bentuklah Panitia Pembangunan Mesjid
Raya yang di ketuai Oleh :
1.
Engku Salim gelar Dt. Batuah, engku Penghulu
Kepala yang ke VII tahun 1902 s/d 1917
2.
Engku Salim gelar Labai Sutan (Syekh Muhammad
Salim Al Khalidi) seorang ulama besar yang
Sangat berpengaruh di Nagari Bayur
3.
Engku Kumpul gelar St.Pamenan (H.Abdul Wahid)
seorang Ulama keramat.
4.
Engku Sidi Pakiah, engku Penghulu Kepala tahun
1896-1902 sebagai Pelindung dan Penasehat dan Niniak Mamak beserta Alim Ulama
sebagai Anggota.
Mesjid yang aka didirikan di tengah tengah Nagari Bayur yang di sebut Jorong Kapalo Koto yang tanah
Perkarangannya berukuran dan berbatas sebagai berikut.
1.
Sebelah timur , Utara Selatan 43 M yang berbatas
dengan tanah orang Suku Guci dan Piliang
2.
Sebelah Barat, Utara selatan 32 M yang berbatas
dengan perkuburan Syekh Muhammad Salim dan tanah SD Nomor 1 Bayur
3.
Sebelah Utara, Timur barat 73 M yang berbatas
dengan tanah orang Chaniago Dt. Batuah
4.
Sebelah Selatan Timur barat 71 M yang berbatas
dengan tanah orang persukuan Guci Dt.Mudo
Tanah ini berasal
dari dibeli/diwakafkan oleh e Dt.Mudo Suku Guci dan engku Imam Diateh suku
Chaniago.
Pada tahun 1901 panghulu kepala SIDI PAKIAH berhenti dari
jabatannya yang kemudian diganti oleh engku SALIM Dt.BATUAH yang lazim di sebut
engku DT BATUAH sebagai Kepala Nagari oleh Kolonial Belanda denga sendirinya
Pembangunan Mesjid Raya Negeri Bayur terpegang atas inisiatif beliau.
Dan pada tahun 1902 dimulaii lah membangun Pondasi Mesjid
tersebut yang berukuran 30x25 Meter dan Kedalaman 2 meter dan lebar tebal 2 Meter.
Dan setelah siap pondasi pembangunan terhenti beberapa tahun
karena kekurangan biaya, sehingga telah di timbuni semak belukar.
Maka pada tahun 1911 di mulai lagi mengerjakan mesjid ini
yang Panitianya tetap engku Salim Dt.Batuah jo engku Syekh Muhammad Salim di
sebutlah pola mesjid ini dengan Pola
Batang Tibarau yaitu batang seperti tebu sekali gus arsiteknya adalah beliau berdua.
Setelah sudah Pola dari batang Tibarau tersebut, barulah di
mulai mengerjakan dengan tukang tukang dari penduduk nagari bayur di bawah
pimpinan arsitek yang berdua itu dengan berpedoman kepada pola tersebut.
Pemasangan batu air dan batu bata adalah dengan kapur yang berasal dari negeri
bayur dengan berbanding 3:1 .
Caranya Petang hari kapur dan pasir di aduk sampai
bergelodok (berbusa) semasak masaknya dan besok paginya baru di pasangkan
begitulah seterusnya, semua tukang tukang tersebut patuah terhadap Shekh
M.Salim.
Setelah selesai pemasangan bahagian bawah/batu maka mulailah
mengerjakan perkayuan, bahagian kerangka atas semuanya terbuat dari kayu dan
satupun tidak ada yang basi, semua kayu kayu tersebut berasal dari rimba Nagari
Bayur dan cara mengambilnya bergontong royong seluruh Penduduk Negeri Bayur,
laki laki dan Perempuan, seperti Menegakkan Rumah Gadang di Nagari Bayur.
Kayu kayunya adalah kayu2 pilihan seperti Rikia, kayu Kalek,
Kayua Bayua, Surian dan Kayu Musang dll
Adapun pengambilan tiang Tengah yang berdiameter 2 meter yag
di sebut MACU yang panjangnya lebih kurang 40 Mtr adalah dengan bergotong
royong menebang dan menghelanya bersama yang di sebut pula dengan istilah “ elo antok “ diucapkan serentak. Di bawa dari
jorong dusun sawah like yang berjarak
lebih kurang 3 Km dari lokasi bangunan.
Di hela bersama dengan cara tersebut di atas, dari rimba
menuju tapi danau, kemudian di hela ke tempat bangunan lebih kurang 250 Meter.
Konon cerita dalam system / mengambil macu tersebut engku Muhammad Salim di
suruhlah kaum ibu yang cantik cantik mengantar peminum, kopi dan Jedah ringan
untuk pemuda pemuda yang menghela kayu macu tersebutdan sambil mengiringkan
anggota goro itu sekali gus,. Sengaja yag seperti ini di adakan adalah untuk
menambah semangat/spirit kepada yang muda muda yang sedag bekerja.
Yang sangat aneh bagi kita sekarang adalah , bagaimana cara
menaikkan macu dari ketinggian 10 meter da di letakkan di atas mayu coran dari
kapur, macu yang aka di tegakkan tersebut adalah sekitar 40 meter dengan berat
1 ton, Karena waktu itu belun ada Derek atau alat pengangkat seperti sekarang.
Semuanya di kerjakan dengan alat alat primitive dengan kepandaian
arsiteknya.dan Menurut ceritanya sebesar dan setinggi itu bangunan tidak ada
yang korban dalam pembangunan, baik tukang maupun Goro.
Sepuluh tahun kemudian 1920 mesjid ini sudah boleh di pakai
untuk bershalat Jum’at dalam keadaan 80% siap.
Di Buatnya Mesjid ini oleh e. Dt Batuah dan e Syekh Muhammad
Salim dengan berskala besar adalah berhubung di Nagari Bayur Pasarnya Hari Jum’at
yang di datangi oleh orang orang sekeliling Danau Maninjau dan ber shalat Jum’at
di Mesjid Raya Bayur ini.
Pada tahun 1920 ini e Salim Dt batuah berhenti dari
jabatannya Kepala Nagari dan di Gantikan oleh e.Suit Dt.rajo Lelo, pengelola
mesjid tetap e Salim Dt.Batuah dengan e shekh Muhammad Salim, tiap tiap
bertukar kepengurusan Mesjid ini maka e Kepala Nagari tetap sebagai pelindung
dan Penasehat dari kepengurusan Mesjid tersebut.
Dalam Tahun 1928 Mesjid ini di resmikan memakainya menjadi mesjid Jamiak Nagari Bayua baik yang
berada di kampung maupun yang berada di Jorong yang lima bershlat Jum’at di
mesjid Raya Ini
Dan pada tahun ini pulalah di runtuhkan mesjid lama yang dekat
pasar Jum’at Bayur kemudian perumahannya di jadikan perumahan SD 3 Bayur
sekarang
Pada tahun 1930 e Salim Dt. Batuah Meninggal dunia dan
kepemimpinan pengurusan Mesjid dilanjutkan oleh Shekh Muhammad Salim , sampai sekarang
pengangkatan dan Pemberentikan pengurus Mesjid raya kenagarian Bayur yang silih
berganti di tetapkan oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Bayur, Surat
ketetapan ini di keluarkan oleh Wali Nagari Bayua atas dasar Kerapatan Adat
Nagari (KAN) Nagari Bayur.
Diantara yang menjadi Ketua Mesjid Raya Bayur sesudah engku
Syekh Muhammad Salim adalah
2. e A Muin Gelar St. Makmur (engku Solok)
3. e H. Husein
4. e. Rahimin Gelar St. perhimpunan
5. Hs. Dt. Bangso Dirajo
6. e. M.Nur Hamzah
7. e. Darwis Gani
8. e. Luthain Abbas
9. e. Imam Batuah
10. e. Harun Dt. Sati
Dan terakhir adalah M.Nur Hs Dt. Nan Sati dari tahun 1984
sampai tahun 1999.
Silsilah dan Sejarah Ringkas Pendiri Mesjid Raya ini di
terima dari orang tuo di Nagari Bayua yang semua sudah almarhum orang orangnya
adalah :
1.
e. Suit Dt Rajo Lelo mantan Kepala Nagari 1917 –
1923
2.
e. M.Nur Dt. Rajo Nando Seorang Ulama tertua
3.
e.
A.Husein orang tua yang berumur sampai meninggalnya 120 Tahun
4.
e. Mukmin gelar Dt. Bandaro mantan Kepala Negeri
1923 – 1944
5.
e. Sulthani Dt. Rajo Dubalang seorang ulama dari
mantan wali nagari 1946 – 1948
6.
e. Ibrahim Gelar Dt. Bagindo seorang ulama dan
mantan wali nagari 1952 – 1954
7.
e. H.Adam salah seorang ulama tuo
di susun oleh Ayah anda M.Nur Hs Dt. Nan Sati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar