الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya: "Yaitu orang-orang yang melanggar
janji Allah SWT setelah ia ditetapkan, dan memutus apa yang
diperintahkan oleh Allah untuk menyambungnya, dan membuat kerusakan di
muka bumi, mereka itulah orang-orang yang merugi".
Pertama: mereka
adalah orang-orang yang suka menginjak-injak perjanjian dengan Allah
dan hanya mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsu mereka.
Yang dimaksud
dengan perjanjian Allah di dalam ayat ini ialah suatu bentuk
perjanjian takwini (atau penciptaan) bukan tasyri'i. Yaitu bahwa Allah
SWT telah menciptakan fitrah di dalam diri setiap manusia, di mana
melalui hidayah fitrah tersebut, manusia dapat mengenali kebaikan dan
keburukan, kebenaran dan kebatilan. Dengan fitrah itu pula setiap
orang memiliki kesiapan untuk menerima seruan para Rasul yang diutus
oleh Allah kepada mereka.
Kedua: Ketika
Allah SWT memerintahkan agar mereka menjalin hubungan yang baik,
termasuk hubungan keagamaan dengan para pemimpin Ilahi, juga
hubungan-hubungan sosial dengan orang-orang mukmin, serta
hubungan-hubungan kekeluargaan dengan kaum kerabat dan sanak keluarga,
orang-orang fasik justru memutus dan merusak hubungan-hubungan
tersebut.
Ketiga: Mereka
menyebarkan kerusakan dan kekejian di muka bumi ini dengan kefasikan
dan perbuatan-perbuatan dosa mereka. Mungkin mereka mengira bahwa
perbuatan dosa adalah perkara pribadi dan dampak-dampaknya berkaitan
dengan diri mereka sendiri. Padahal pengaruh sosial dari perbuatan
dosa tidak lebih kecil dari pada dampak pribadinya, karena
perbuatan-perbuatan dosa tersebut secara perlahan dan bertahap akan
menyeret masyarakat kepada kerusakan. Jelas sekali bahwa seseorang
yang tidak mempedulikan perjanjian Ilahi dan hubungan sosial, lalu
berbuat sekehendak hatinya, maka orang ini pasti akan menimpakan
kerugian bagi diri sendiri. Dan dengan melepaskan seluruh modal materi
dan maknawinya, maka tak ada hal lain yang ia dapatkan kecuali
kesengsaraan, kerugian dan kebinasaan.
Kini, kita lihat poin-poin apa saja yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat di atas:
Kini, kita lihat poin-poin apa saja yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat di atas:
1) Pelanggaran
perjanjian tidak sejalan dengan ketaatan beragama. Seorang mukmin
tidak akan pernah melanggar perjanjiannya walaupun dengan orang-orang
kafir. Bagaimana pula kiranya orang yang menginjak-injak perjanjian
dengan Allah di bawah kakinya.
2) Menentang
seruan fitrah, membuka jalan bagi perbuatan dosa dan pada akhirnya
menciptakan kerusakan di muka bumi.
3) Kerugian
yang sesungguhnya ialah musnahnya modal usia dan pikiran, akibat
pelanggaran-pelanggaran terhadap panggilan fitrah dan syareat.
4) Sesuai
dengan ayat 124 Surah Al-Baqarah, maka kepemimpinan Ilahi merupakan
janji Allah dan menurut ayat ini pula, pelanggaran terhadap janji
Allah tersebut merupakan ciri-ciri munafik.
5) Islam
menganjurkan penjalinan hubungan, bukan pemutusan hubungan. Oleh sebab
itu, silaturrahmi dan saling berhubungan antar keluarga dan kerabat,
terutama kedua orang tua, selalu mendapat www.rkbjakarta.netperhatian dan penekanan di
dalam Islam.
6)
Islam
menentang sikap atau perbuatan mengucilkan diri dan menjauh dari
masyarakat. Islam selalu menganjurkan kepada para pengikutnya untuk
hadir di dalam masyarakat, solat-solat berjamaah termasuk solat Jum'at,
menjenguk orang sakit, menyantuni fuqara dan masakin, serta
memperhatikan keadaan para tetangga. Di dalam berbagai riwayat, banyak
terdapat anjuran untuk bersilaturrahmi. Berikut ini kami bawakan
sebagian darinya secara singkat.
"Kunjungilah sanak keluarga kalian, karena hal itu akan menjauhkan kefakiran
dari kalian, memperluas rezeki dan memberkahi usia kalian."
"Peliharalah silaturrahmi meskipun dengan orang-orang yang tidak peduli
terhadap kalian atau dengan orang-orang yang meskipun orang tersebut bukan
orang yang baik."
"Peliharalah silaturrahmi meskipun kalian terpaksa berjalan selama setahun atau
kalian hanya mempunyai peluang sekedar memberi salam atau waktu yang
sedikit sekedar meneguk air."
"Silaturrahmi meringankan kematian dan perhitungan di hari kiamat dan
menyebabkan seseorang memperoleh kedudukan istimewa di surga."