Minggu, 28 Oktober 2012

Tafsir QS Albaqarah Ayat 27



الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Artinya: "Yaitu orang-orang yang melanggar janji Allah SWT setelah ia ditetapkan, dan memutus apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menyambungnya, dan membuat kerusakan di muka bumi, mereka itulah orang-orang yang merugi". 
Pertama: mereka adalah orang-orang yang suka menginjak-injak perjanjian dengan Allah dan hanya mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsu mereka.
Yang dimaksud dengan perjanjian Allah di dalam ayat ini ialah suatu bentuk perjanjian takwini (atau penciptaan) bukan tasyri'i. Yaitu bahwa Allah SWT telah menciptakan fitrah di dalam diri setiap manusia, di mana melalui hidayah fitrah tersebut, manusia dapat mengenali kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan. Dengan fitrah itu pula setiap orang memiliki kesiapan untuk menerima seruan para Rasul yang diutus oleh Allah kepada mereka.
Kedua: Ketika Allah SWT memerintahkan agar mereka menjalin hubungan yang baik, termasuk hubungan keagamaan dengan para pemimpin Ilahi, juga hubungan-hubungan sosial dengan orang-orang mukmin, serta hubungan-hubungan kekeluargaan dengan kaum kerabat dan sanak keluarga, orang-orang fasik justru memutus dan merusak hubungan-hubungan tersebut.
Ketiga: Mereka menyebarkan kerusakan dan kekejian di muka bumi ini dengan kefasikan dan perbuatan-perbuatan dosa mereka. Mungkin mereka mengira bahwa perbuatan dosa adalah perkara pribadi dan dampak-dampaknya berkaitan dengan diri mereka sendiri. Padahal pengaruh sosial dari perbuatan dosa tidak lebih kecil dari pada dampak pribadinya, karena perbuatan-perbuatan dosa tersebut secara perlahan dan bertahap akan menyeret masyarakat kepada kerusakan. Jelas sekali bahwa seseorang yang tidak mempedulikan perjanjian Ilahi dan hubungan sosial, lalu berbuat sekehendak hatinya, maka orang ini pasti akan menimpakan kerugian bagi diri sendiri. Dan dengan melepaskan seluruh modal materi dan maknawinya, maka tak ada hal lain yang ia dapatkan kecuali kesengsaraan, kerugian dan kebinasaan.

Kini, kita lihat poin-poin apa saja yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat di atas:
 
1)   Pelanggaran perjanjian tidak sejalan dengan ketaatan beragama. Seorang mukmin tidak akan pernah melanggar perjanjiannya walaupun dengan orang-orang kafir. Bagaimana pula kiranya orang yang menginjak-injak perjanjian dengan Allah di bawah kakinya.
2)  Menentang seruan fitrah, membuka jalan bagi perbuatan dosa dan pada akhirnya menciptakan kerusakan di muka bumi.
3) Kerugian yang sesungguhnya ialah musnahnya modal usia dan pikiran, akibat pelanggaran-pelanggaran terhadap panggilan fitrah dan syareat.
4)  Sesuai dengan ayat 124 Surah Al-Baqarah, maka kepemimpinan Ilahi merupakan janji Allah dan menurut ayat ini pula, pelanggaran terhadap janji Allah tersebut merupakan ciri-ciri munafik.
5)   Islam menganjurkan penjalinan hubungan, bukan pemutusan hubungan. Oleh sebab itu, silaturrahmi dan saling berhubungan antar keluarga dan kerabat, terutama kedua orang tua, selalu mendapat www.rkbjakarta.netperhatian dan penekanan di dalam Islam.            
6)   Islam menentang sikap atau perbuatan mengucilkan diri dan menjauh dari masyarakat. Islam selalu menganjurkan kepada para pengikutnya untuk hadir di dalam masyarakat, solat-solat berjamaah termasuk solat Jum'at, menjenguk orang sakit, menyantuni fuqara dan masakin, serta memperhatikan keadaan para tetangga. Di dalam berbagai riwayat, banyak terdapat anjuran untuk bersilaturrahmi. Berikut ini kami bawakan sebagian darinya secara singkat.

"Kunjungilah sanak keluarga kalian, karena hal itu akan menjauhkan kefakiran
dari kalian, memperluas rezeki dan memberkahi usia kalian."

"Peliharalah silaturrahmi meskipun dengan orang-orang yang tidak peduli
terhadap kalian atau dengan orang-orang yang meskipun orang tersebut bukan
orang yang baik."

"Peliharalah silaturrahmi meskipun kalian terpaksa berjalan selama setahun atau
kalian hanya mempunyai peluang sekedar memberi salam atau waktu yang
sedikit sekedar meneguk air."

"Silaturrahmi meringankan kematian dan perhitungan di hari kiamat dan
menyebabkan seseorang memperoleh kedudukan istimewa di surga."
http://www2.irib.ir/worldservice/melayuradio/tafsir/index_tafsir.htm