PANGHULU
Panghulu di ibaratkan sebagai “ Kayu Rindang di tangah Koto”
ureknyo tampek baselo, batangnyo tampek basanda, Dahannyo tampek bagantuang,
Daunnyo Perak Suaso, bungonyo ambiak ka Suntiang, Buahnyo Buliah dimakan,
tampek bataduah katiko hujan, tampek balinduang katiko paneh.
Panghulu adolah : Pai tampek batanyo, Pulang tampek
babarito, manyalasaikan nan Kusuik , manjaniahkan nan karuah.
Panghulu adolah : Muaro sagalo sungai, lauik nan tiado
Panuah
Panghulu : “makan
indak ma abihkan manabang indak marabahkan, mancancang indak mamutuihkan
Panghulu adolah : Nahkodoh basa, basiru angin di Udaro basa
buang ombak di lautan, padoman nan pantang dilapehkan.
Syarat syarat Panghulu
1.
Laki laki Panghulu
harus
2.
Baik Zatnyo Keturunan
dia hendaklah orang yang baik baik pepatah adat mengatakan “ Kalo
Kuriak Bapaknya sakurang kurangnyo rintiak anaknyo” artinya kalau
bapaknya orang berilmu dan berbudi banyak sedikitnya menurun kepada anaknya.
ini gunanya untuk menjamin akhlak dan budi pekerti.
3.
Kayo Gunanya
supaya jangan sampai manyusahkan anak kamanakan tentang keper
Luan sehari hari.
4.
Baliq Dewasa
berakal dan pendirian teguh serta tegas dalam setiap tindakannya
5.
Berilmu Cerdas
dalam pengetahuan Adat, Undang undang Adat, Hukum Adat dan ilmu
Pengetahuan umum menurut aliran zaman yang di tepati
6.
Adil Pandai
menyamakan Kemenakan kandung dengan yang tidak kandung, karena
Kedua kemenakan tersebut berhak atas perlindungan harta dan jiwa serta
kesejahteraan dari Panghulunya bagi penghulu kemenakan tidak berubah
7.
Arif bijaksana Mempunyai
perasaan halus, paham yang akan tersirat, pikiran tajan dan
Cendikia menurut petitih adat :
-
Tahu di bayang kato sampai
-
Tahu di ranggah ka malantiang
-
Tahu di tunggua ka Manaruang
-
Takilek ikan dalam aia lah tantu jantan
batinonyo
-
Kilek baliuang lah ka kaki
-
Kilek camin lah kamuko
8.
Tablig Menyampaikan
yang baik kepada umum
9.
Pemurah Sedia
memberikan Nasehat kepada yang meminta nasehat
10.
Tulus Lurus,
Iklas
11.
Sabar Beralam
luas berpandangan lapang
Pantangan Panghulu
1.
Marah Marah
adalah pantangan panghulu, dalam pergaulan sehari hari, lebih
lebih dalam kerapatan tidak boleh memerahkan muka atau menuturkan
kata-kata yang menyinggung perasaan yang mendengar.
2.
Menghardik Panghulu
tidak boleh menghardik, melainkan harus bersifat lembut dan tenang
serta manis dalam tegur sapa, kamanakan menyembah lahir, Panghulu
menyembah bathin.
3.
Menyinsing/ Panghulu
tidak boleh menyinsingkan lengan baju, karena tidak sopan, panghulu
Lengan baju harus
senantiasa tertib dalam tiap-tiap gerak atau gerik, karena panghulu selain
Dari
pada teladan yang baik, harus dihormati anak kemenakandan disenangi
Orang
banyak.
4.
Berlari/menjujung/memanjat
Sekalian
ini adalah pantangan Panghulu, gunanya untuk menjaga marwah dan kehormatan
diri.
Kedudukan panghulu
Kedudukan panghulu ndak sama dengan semua Nagari.
Dalam kelarasan Budi chaniago Panghulu duduknya sehamparan ,
tagaknya sepematang, duduknya sama rendah, tegaknya sama tinggi, sebab itu
bersuara sama Penghulu berpangkat Andiko (andiko berasal dari kata adhika
bahasa sangsekerta yaitu seorang kepala / ketua yang memerintah).
Pada nagari berkelarasan
Koto Piliang tingkatan Panghulu berjanjang naiak, batanggo turun,
Bapucuak bulek baurek tunggang. Dinagari ke empat suku menjadi pucuak panghulu
yang tertinggi, dibawahnya panghulu yang berhindu, sebahagian panghulu yang
dibawah ini pula adalah Payuang atau buah Paruik sebahagia pula dari hindu
dibawah lagi Kampuang terjadi dari sekian buah rumah.
Penghulu ke empat suku adalah yang mula mula sekali Mencacak
Tonggak , menegakkan tiang pertama, tempat tinggal di nagarinya, sebab itu
adalah Panghulu itu yang tertua diantara yang dating kemudian.
Apabila lama kelamaan anak buah bertambah /berkembang biak
menyebabkan nagari bertambah lebar maka tiap tiap panghulu dari yang empat Suku
itu menambah jumlah Penghulu, sejalan dengan perkembangan anak buah dan luas
nagari dan sesuai menurut adat yang berlaku.
Cara menambah ini disebut :
1.
Gadang Manyimpang
2.
Manguntiang sibak baju
3.
Baju sahalai di bagi duo
Panghulu panghulu ini tidak berhak akan ulayat, tetapi boleh
memungut hasil jika perlu, yang berhak adalah panghulu yang empat suku.
Hirarki yang harus dilalui anak kemenakan dari anak jenjang
yang di bawah sekali ialah TUNGGANAI sudah tu “ TUO KAMPUANG “ Pangkatuo
Nagari, Panghulu (Nan sabuah Gadang nan tujuah Hindu, kemudian Kerapatan adat
nagari , Instansi yang setinggi tingginya adalah “Kerapatan Federasi Nagari
Nagari yang bertali Adat”
Martabat Panghulu
Semua Panghulu bergelar Datuak pangilan kapada keseluruhan “
Panghulu Nan Gadang Basa Batuah”
Batagak panghulu
Menganti panghulu lama sama panghulu yang baru disebut Batagak
Panghulu, menurut kata adat warih nan bajaweh pusako di tolong “dijawat”
artinya menerima waris dari mamak oleh kemenakan .
Batagak gadang artinya mengangkat seorang jadi panghulu
setelah di pilih menurut syarat syarat tertentu , Seorang Panghulu tinggi di
anjuang, gadangnyo di amba. Artinya dibesarkan?digedangkan
Basa artinya memerintah mempunyai resor dan anak buah
Batuah artinya masyur/terkenal
“Ditolong” artinya di usahakan supaya pusaka itu tetap
berdiri teguh “Batagak panghulu” dilakukan jika:
A. HIDUIK BAKALIRAHAN
Artinya pertukaran menjunjung Pusako oleh
karena Panghulu yang tua itu misalnya telah Uzur dan tiada sanggup menjalankan
tugasnya, seperti kata pepatah adat bukik lah tinggi, lurah lah dalam maka ia
berhenti.
B. MATI BATUNGKEK BUDI
Artinya apabila seorang panghulu meninggal
dunia , Gelar pasaka di imbau di tanah tasirah/dipusara supaya hak panghuluan
dengan tugasnya jangan kosong, disana ditentukan siapa yang akan memakai gelar
tersebut. Orang yang menerima adat batungkek budi itu harus segera mengadakan
helat untuk menegakkan kepanghuluannya.
C. MAMBANGKIK BATANG TARANDAM
Artinya mengangkat seorang Panghulu setelah
gelar panghulu sekian lama terpendam. Berhubung misalnya kekurangan alat untuk
pengedangkannya, seperti kata petitih adat “ Cukuik dinan Ado suko din an Tidak” cukup bagi yang berada, sukar bagi yang tidak
berada.
D. MALAKEKKAN BAJU BALIPEK
Gelar pusaka tiada dipakai dalam hal ini
bukannya alat yang kurang , hanya yang akan memakai yang tidak ada selama ini,
mungkin karena yang berhak memikul pusaka masih kecil, maka dilipat dahulu
menantikan ia akil baliq dan berakal.
Jadi Panghulu sakato kaum
Jadi Rajo sakato Alam
CARA BATAGAK PANGHULU
Untuk menjadi Panghulu haruslah dipatuhi beberapa RUKUN dan
SYARAT yang utama ialah :
Baniah calon di ajukan oleh geleran yang patut memakai Gelar
Panghulu itu. Setelah Dituah Dicilakoi artinya di perbincangkan buruk baiknya
dalam “Kandang” kecil yaitu mupakat yang di hadiri oleh laki laki dan perempuan
dalam geleran itu, maka keputusan mupakat dibawa kedalam mupakat “saparuik” disini “Dituak
Dicilakoi” sekali lagi sesuai sifat sifatnya dengan sifat sifat yang patut
di pakai Panghulu, setelah dapat pula kata sepakat lalu diundang Panghulu
Panghulu yang setungku untuk menerima penyeraha benih. Panghulu yang satungku
maksudnya (Panghulu panghulu yang patut hadir babaua baua (berbaur baur) karena
dengan merekalah “baniah” ini nanti sehilir semudik memimpin masyarakat Adat
dalam nagari.. atau tungku tigo sajarangan
(rajo tigo selo) Rajo Alam, Rajo Adat, Rajo Agamo.
“Andan yaitu keluarga
Istri, Pesemandan yaitu keluarga suami, Suami disebut rang sumando, orang
sumando dalam kaum istri.”
Dalam rapat ini kesempatan anak dan pihak andan dan
pesemandan ikut hadir , akan tetapi hanya sebagai peninjau saja dengan maksud
supaya mereka dapat mengenal calon dari dekat , sebab anak dari pihak. Anak pesemandan
itu masuk keluarga juga yang terjadi karena perkawinan.
Dalam rapat Panghulu yang setungku “ di Buatlah janji
apabila helat akan dilansungkan ini namanya “Manakuak” hari. Lalu tugas dibagi bagikan kepada anak kemenakannya
, mana yang patut di lansungkan sungguhpun “baniah” sudah diliatkan oleh kaum
yang “mananam” , mengangkatnya, ialah
nagari, karena nagari yang akan membawanya sahilia samudiak , kabuki samo
mandaki kaluruah samo manurun, tampuah sabondong- suruik salalu..adalah ini
persatuan dalam kepanghuluan, yang bersifat mengikat.
Supaya gelar itu terbendang kelangik – tatabua kabumi,
supaya diketahui umum , haruslah di jamu-jamu isi nagari, penduduk maka diisi adat “manurunkan Jamua” mengeluarkan padi dari
rangkiang da membantai , menyembelih hewan yang disebut menurut adat, dimano
adat berdiri, diaguang nan tasungkuik dimarawa nan tatagak tungkek .
Condong batupang… Rabah badauek
Untuk kelancaran pemerintah dalam nagari panghulu itu di
bantu yang disebut “Tungkek” apabila panghulu uzur sekali sekali maka tungkek
telah sedia, tungkek itu adalah wakil muthlak dalam kerapatan yang merundingkan
soal soal mengenai pemerintahan tetapi tidak dengan yang bersangkutan .mengenai
adat diwakili oleh panghulu nan satungku Tungkek diangkat bersama sama dengan angkatan
panghulu dengan cara memberitahukan saja. Tidak perlu dia mengadakan perelatan
tertentu, karena adat mengatakan : Tagak panghulu Sarato Tungkek.
Tungkek biasanya diambil dari anggota giliran yang berikut
dengan tidak dipastikan, karena dia akan mengantikan panghulu kelak .
Pangkat tungkek tidak turun temurun, makanya diambil dari
geleran yang berikut ialah untuk menentukan bahwa geleran nya pula yang mesti
mengantikan Panghulu yang sekarang.
Panghulu yang digaris oleh adat adalah panghulu Niniak Mamak
yakni yang arif bijaksana, Pandai ma agak jo ma agiah, tahu jo raso jo pareso,
artinya pandai mengira dan membagi, tahu aka rasa dan periksa seperti mamak
adat .
Alun bakilek alah bakalam
Bulan disangko tigo puluah
Alun diliek alah tapaham
Lah nyato tampek bakeh tumbuah
Tugas Panghulu
Panghulu mengendalikan Pemerintahan menurut Undang undang
Adat, mengadakan rapat dibalairong setentang strategi kenagarian ,
Kemasyarakatan, dan Keadilan.
Terhadap keadilan Panghulu sebagai hakim memegang Hukum
dengan undang undang hokum adat manimbang samo barek, mahukum samo adia,
tibo dimato indak bapiciangkan, tibo diparuik indak bakampihkan.
Panghulu menembus yang biang memutus yang genting , artinya
ketidak nyamanan yang terkhir adalah ditangan Panghulu, oleh sebab itu selain
dari pada berilmu pengetahuan Hukum adat mestilah Panghulu mahir juga akan
ndang Undang Adat seperti kata memang :
Mancampak sambia ka
hulu
Kanailah anak anak
udang
Apokoh cupak di
panghulu
Mampamainkan undang
undang
Menerima “Tukub babuang” tugas panghulu juga Tukub Babuang
adalah berupa bea cukai seperti :
a.
Barang yang bertimbang
b.
Hasil hutan
c.
Hasil Sungai dan laut
d.
Cukai Perahu
Panghulu tidak bergaji, hanya menerima wang adat, seperti
bungo ampiang, bungo tanah, bungo kayu, bungo pasia, bungo tambang, tanam batu
dll. Lain dari pada itu panghulu diberi juga sawah untuk dikerjakannya yang di
sebut “ Sawah Paduan” panghulu berhak manyarayo
anak buahnya menurut adat disiplin sarayo adalah Disuruah paii di Imbau dating
ditagah baranti.
Malim
Menyelengarakan sesuatu dalam masyarakat Adat yang
berhubngan dengan Agama, seperti Nikah, talak, rujuk, kelahiran , kematian,
zakat dan fitrah dll.
Malim ikut dimana perlunya mengadili sesuatu sengketa dan
jika dua orang berpekara perlu disumpah dengan gaib berkalamu’llah dilakukan
oleh malim.
Sumpah menurut adat
adalah saangat berat, karena tidak mengenai orang yang disumpah saja, akan
tetapi meliputi kaum keluarga yang telah lama meninggal dan yang akan lahir
kemudian
“kateh indak bapucuak
Kabawah indak baurek
Ditangah tangah digiriak kumbang”
Manti
Menyampaikan segala perintah kebawah da mengantarkan segala
perasaan ke atas . manti memeriksa perkara dan menyampaikan keputusan Hakim
katanya Kato Bahubuang.
Dubalang
Dubalang adalah perwira, dubalang menjaga supaya setiap
keputusan panghulu terlaksana.
Ia menakik mana yang keras.Dubalang mesti tahu dimana Ranjau
nan lah Lapuak Parik nan lah Runtuah yang patut di naiakkan.. Adapun
dubalang tersebut Siang Basalimuik awan,
Malam basalimuik ambun, artinya melebihkan jaga dari pada tidur, kata
dubalang kato mandareh.
Urang nan ampek
Jiniah
Panghulu, Malim, Manti, Dubalang. Disebut orang ampek
jiniah.
Yang diangkat menurut peraturan dan senjata Adat dipilih
antara orang orang yang berhak atas pangkat Adat itu.
Jiniah Nan Ampek
Yaitu : Kadi, Imam, Katib, Bilal.
Niniak Mamak
Yaitu orang tertua dalam kaum yang mengurus rumah tangga kaum
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar