NANGKASILA.MR

Selasa, 23 April 2013

MURAQABAH



 
MURAQABAH
Muraqabah adalah salah satu ajaran Tasawuf, dalam bahasa arab artinya Intip maintip.
atau awas ma awasi.
Dalam istilah tasawuf, artinya Muraqabah adalah : Kita meyakini sepenuh hati bahwa Tuhan yang Maha Kuasa selalu melihat dan mengawasi kita, Tuhan mengetahui seluruh gerak gerik kita dan bahkan yang terlintas dalam hati kitapun di ketahui Tuhan.
Imam Qusyairi berkata, yang artinya :
Muraqabah ialah, bahwa hamba yakin sepenuhnya bahwa Tuhan selalu melihatnya (risalah Qusyairiyah halaman 78).
Maka terhadap Tuhan, seorang hamba Allah harus ta’at kepadaNya, harus mengikuti suruhanNya dan harus mengikuti seluruh kemauanNya. Ia menganggap seolah olah Tuhan berada di mukanya, mengawasi seluruh pekerjaannya dan gerak geriknya, inilah yang dinamakan Muraqabah.
Seorang ahli Sufi berkata yang artinya :
Siapa yang Muraqabah dengan Tuhan dalam hatinya maka Tuhan akan memeliharanya dari berbuat dosa.(risalah Qusyairiyah halaman 88)
Maksud perkataan ini adalah bahwa orang yang selalu muraqabah dengan Tuhan, pasti ia akan mengerjakan dosa lagi, karena Tuhanmenjauhkan ia dari perbuatan dosa.
Seorang ahli Sufi terkenal Nashrabadzi berkata yang artinya :
“Raja” mengerakkan kamu supaya berbuat amal saleh “khauf” menjauhkan kamu dari ma’siat dan “muraqabah” membawamu ke jalan yang benar.
Ini adalah tiga ajaran penting dalam tasawuf yaitu “RAJA”, KHAUF, dan MURAQABAH.
Seorang ahli Sufi, Abu Hafash berkata, yang artinya :
Kalau kamu duduk mengajar, maka yang wajib kamu ajari lebih dahulu hatimu dan dirimu. Janganlah kamu terpedaya dengan banyaknya orang yang terkumpul di hadapanmu, karena orang orang itu hanya memperhatikan tampangmu yang lahir,sedangkan Tuhan mengintip hatimu yag bathin (risalah Qusyairiyah halaman 88)
Jadi Arti Muraqabah adalah : Dengan yakin kita mengetahui bahwa Tuhan selalu mengawasi kita.
Ihsan itu adalah :
Bahwa engkau sembah Tuhanmu, seolah olah engkau melihat Ia, kalau engkau tidak dapat berbuat begitu, maka yakinlah bahwa Tuhan melihat engkau, (H.R Bukhari dan Muslim – Sahih Bukhari I Halaman 15)
Inilah pangkal dari pengajian Muraqabah.
Jadi arti Muraqabah yang sebenarnya adalah : Keyakinan kita bahwa Tuhan melihat, mengawasi, dan mengintip kita selalu.
Didalam Al Qur’an di terangkan permintaan Nabi Musa ketika Munajat di bukit Sinai, supaya Tuhan memperlihatkan diriNya kepada nabi Musa.
Tuhan Menjawab : ENGKAU TIDAK BISA DAN TIDAK SANGGUP MELIHATKU
Tuhan seterusnya berkata pada nabi Musa, Coba engkau lihat bukit ini, karena aku aka memperlihatkan diriKu kepadanya, Kalau bukit ini tenang saja maka engkau sanggup melihatku, Setelah tuhan memperlihatkan ZatNya kepada bukit maka bukit Sinai itu Gempar Gementar, seolah olah gempa besar terjadi, disana sini rubuh dan runtuh.
Nabi musa ketika itu tersungkur, pingsan, tidak sadarkan diri, tatkala nabi musa sadar akan dirinya, maka dia berkata : Maha Suci Engkau, saya taubat dan saya orang yang mula mula percaya ke padaMu.
Kisah ini disebutkan dalam surat A’raf – ayat 143 yang berbunyi :
Add caption


Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". (QS A’raf 143)
Bukit yang begitu kokoh tidak saggup melihat zat Allah yang besar, apalagi manusi yang dhaif ini.
Karena itu Tuhan tidak memperlihatkan zatNya kepada manusia di dunia ini, terkecuali pada nabi Muhammad Saw seorang yang kuat lahir bathin
Bertalian dengan soal melihat Tuhan ini, jadi mungkin kurang elok kalau ada yang mau mengarang buku membuat  judul/Tema Si anu Pencari Tuhan alangkah baiknya kalau di pakai kalimat si Anu mencari keredhaan Allah dan Menemukan keredhaan Allah.
Sebabnya ialah karena Tuhan Allah itu dekat kepada kita makanya tidak perlu dicari cari lagi :
Tuhan berfirman menyatakan diriNya :
 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. QS Al-Baqarah 186
Dan firman Tuhan lagi :


Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (QS Qaf 50:16)
 

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS an Nisa’ : 1
Dan firmannya lagi : 
 

Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. QS al-Ahzab :52)
Bagi tuha tidak ada yang tersembunyi :
 
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
Firman Tuhan lagi :
 

Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. Ali Imran : 5
Firman Allah lagi :
 

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS Al Hadid : 4
Dalam Hadist Nabi yang artinya :
Dari Abu Dzar Jandub bin Junadah dan Abi Abdurrahman Muadz bin Jabal Rda Rasulullah Saw berkata bertaqwalah kepada Tuhan dimana saja engkau berada, Perbuatan yang buruk iringi dengan perbuatan yang baik, dan perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik (H.R Tarmizi – Dalilul – Falihin, I Hal 227/228)
Dari hadist ini dapat di pahami bahwa kita harus Maraqabah harus bertaqwa kepada Tuhan dimana saja kita berada dan harus diyakini bahwa Tuhan melihat dan memperlihatkan amal kita kapan saja dan dimana saja.
Dalam Hadist juga di sebutkan yang artinya :
Dari Ibnu Abbas Rda, beliau berkata : Pada suatu kali saya berkendaraan duduk dibelakang beliau (Nabi Muhammad) maka beliau berkata kepada saya Hai Ghulam ! saya akan mengajari kamu beberapa buah kata , Peliharalah Tuhan nanti Ia akan memelihara engkau, Peliharalah Allah nanti Ia akan selalu di hadapan engkau, apabila meminta maka mintalah kepada Allah dan apabila meminta pertolongan, memintalah keepada Allah. (H.S.R Tirmidzi – Dalilul Falihin I – 228)
Maksud dari hadist ini adalah supaya kita selalu bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada, mengikuti suruhan dan menghentikan laranganNya dengan begitu IA akan memelihara kita pula.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar